Mendulang Cuan Lewat Merchandise


  Bukan hal baru apabila digitalisasi mengubah gaya hidup kita semua, termasuk cara kita mendengarkan musik. Kita tidak lagi mengoleksi rilisan fisik dan kita lebih suka untuk membeli akses mendengarkan musik ketimbang membeli produk musik tersebut.
Pendapatan terbesar musisi yang awalnya berasal dari penjualan rilisan fisik kini beralih ke panggung. Meski demikian ya sobat pas, selain manggung, rupanya ada ladang pundi-pundi lainnya yang dapat digali para musisi.
 Pundi-pundi tersebut berasal dari penjualan merchandise. Meski tidak lagi mengoleksi rilisan fisik, rupanya pecinta musik masih senang mengoleksi merchandise.

 Menurut Dochi Sadega dari Peewee Gaskins, yang membedakan merchandise dari barang koleksi musik lainnya adalah karena merchandise bisa dikenakan dan memperlihatkan jati diri si pengguna.

"Kalau dari pengalaman gue sendiri merch itu kan sesuatu yang bisa dipakai dan orang jadi notice apa yang lo dengerin, apa yang lo suka itu masuk ke identitas diri lo," kata si merchandise ini ya sobat pas  dalam sebuah diskusi di M Bloc Space, Jakarta Selatan.


 Rupanya penjualan merchandise bisa menjadi pendapatan yang lumayan dari sebuah band. Hal tersebut diakui oleh Arian13 dari Seringai.

"Membantu banget sih, kami (Seringai) rekaman, bikin video klip dan lain-lain itu bisa jadi 50 persen dari merch,"kata si Arian barusan ini ya sobat pas

 Pendapat yang sama juga dikemukakan oleh Daniel Mardhany dari Deadsquad. "Sebesar profit merch itu bisa menolong Deadsquad dua kali tur Eropa, selain (dana) dari sponsor ya," ungkapnya.

Mendulang Cuan Lewat Merchandise  Mendulang Cuan Lewat Merchandise Reviewed by 102.4 PAS FM RADIO RANTAUPRAPAT on Februari 09, 2020 Rating: 5

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.